Pages

20160313

Maafkan Lidah yang tak Bertulang

Sudah lama tak bercerita dengan seorang sahabat ini, aku akui dia memang memiliki karakter yang super duper cuek bebek. Aku rasa kita setipe, sebelas dua belas lah yaa, mungkin itu alasannya mengapa kita masih cocok-cocok saja sampe saat ini, sudah paham kekurangan dan kelebihan masing-masing. sudah bisa menerima apa adanya diri kita masing-masing.

Ya, cuma dia. Cuma dia satu-satunya yang berani negur, berani ngingetin kalu salah, berani ngebantah argumen-argumen aku kalau memang ga bener. Yang rela dengerin cerita-cerita dan curhatan aku yang bisa dibilang ga penting-penting amat ampe tengah malem dan besok paginya mesti berangkat kerja pagi-pagi , dan sore tadi dia baru saja menyadarkan aku betapa sifat blak-blakan dan kejujuran yang aku miliki tak jarang membuat orang-orang tersinggung dan merasa tersakiti. Dia sudah menasehati sebelumnya, terimakasih sudah mengingatkan kembali 

Yah, aku dibesarkan dengan latar belakang keluarga yang mengajarkan dan mengutamakan kejujuran, kalau suka bilang suka, kalau iya bilang iya, kalau gak ya bilang enggak. Satu lagi mungkin dari intonasi suara yang memang terkesannya jutek dan marah-marah. Padahal dalam hati sebenarnya niatnya baik, tapi ga tau kenapa keluarnya malah begitu . Itu nada bicara emang udah dari sononya ya, jadi emang agak susah juga ngerubahnya, tapi walaupun sulit aku kini tengah berusaha merubahnya, semoga saja tak ada lagi yg tersakiti saat mendengarnya.


Ya, jujur itu baik. Namun terkadang kejujuran yang blak-blakan itu juga menyebabkan ketersinggungan. Aku baru tau kalau ternyata dulu banyak diantara kalian yang merasa tersakiti oleh lisan ini, bahkan ada yang katanya sampe berurai air mata. Maapkeun, maapkeun sangat ya teman-teman semuanya,  sungguh tak ada niat untuk seperti itu sebenarnya. Tapi memang lidah itu tak bertulang.

Ada satu alasan mungkin yang menyebabkan mengapa aku memiliki salah satu kepribadian dan sikap yang begitu. Aku masih melakukan proses cleansing diri untuk mencari akar permasalahannya. Karena tentu saja ini sudah mengakar lama tanpa aku sadari dan tahu persis apa penyebabnya. Semoga itu penyebabnya segera ketemu dan nisa move on untuk jadi lebih baik lagi yaa, Aamiin.


Terkadang baru menyadari, jika memang tidak memiliki kata-kata yang baik dan bermanfaat, lebih baik diam. Salah-salah ucap, brabe juga ternyata akibatnya. Kadang lidah ini suka ceplas ceplos tanpa mau memberikan kesempatan bagi otak untuk menyaring kata-katanya terlebih dahulu. Dan intonasi suara juga mempengaruhi sangat sepertinya. Aku akui, aku bukan tipe orang yang berbicara dengan nada suara yang lembut dan mendayu-dayu, emang suaranya ga merdu juga yeee, dari beberapa orang yang pernah ditanyain untuk introspeksi diri, katanya aku kalu ngomong suka marah-marah. 
 Padahal aku jarang marah lo, tapi ga tau kenapa nada suaranya malah begitu, jadi suka bikin salah persepsi. Tapi kalu yang udah kenal baik pasti mengerti.

Teman, kalau memang salah tolong ingatkan. Kalau memang menyakiti tolong dinasehati. Tegur saja, nasehati saja. Jangan dibiarkan. Berilah kesempatan instrospeksi diri untuk semua kekurangan. Kalau hanya didiamkan dan tidak mau memberi tahu, bagaimana aku bisa tahu? Sungguh kita semua hanya insan biasa yang punya banyak kekurangan. Jadi mohon untuk selalu diingatkan yaa. Bimbinglah, mari bersama-sama bantu aku melangkah dan membenahi diri untuk menjadi pribadi yang jahuh lebih baik lagi.

Untuk kalian yang masih bertahan, terimakasih atas pengertiannya. Terimakasih karena sudah mau menerima aku apa adanya. Terimakasih karena masih mau mengingatkan, mengintrospeksi dan menasehati. Tolong jangan pernah lelah untuk mengingatkan ya. Jika memang salah, tegur saja. Sungguh aku akan sangat berterima kasih karenanya.

Untuk semua yang pernah tersinggung dan tersakiti, aku mohon maaf. Mohon di maafkan dari hati yang terdalam. Mohon jangan dipendam dan sampai menjadi dendam. Pahamilah aku juga manuisa biasa yang masih berproses untuk bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Maafkan semua kekurangan yang ada pada diri ini. Maafkan juga untuk semua kata-kata yang menyakiti hati dari lidah yang tak bertulang ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar