Ada sebuah renungan bagus yang aku dapat kalu gak salah setahun lalu
waktu searching di dunia maya. Ketika membaca renungan ini, benar-benar menggugah hati, serasa kesindir da maluu banget rasanya. Jadi bahan renungan dan evaluasi buat diri
sendiri. Moga bermanfaat yaa..
Wahai Ukhti,, renungkanlah hal ini…..
Kebahagiaan tetaplah rahasia Ilahi,
meskipun ‘sejuta manusia’ menggapai langit dan menggali bumi, demi kebahagiaan sejati.
Keyakinan terhadap takdir, menjunjung
manusia ke arah ketabahan, kepasrahan dan keteduhan hati.
Keikhlasan,
bak mutiara terpendam, menyorotkan cahaya pasrah, menyambut keridhoan ilahi.
Peneladanan terhadapmu, wahai Nabiku, seringkali menggeser segala kesukaan kami terhadap segenap penghuni bumi. Itulah sebabnya, kehambaan kami bertahan hingga kini.
Saudari muslimah, berbahagialah dengan takdirmu, niscaya keabadian menghampirimu dengan segala keindahannya.
Peneladanan terhadapmu, wahai Nabiku, seringkali menggeser segala kesukaan kami terhadap segenap penghuni bumi. Itulah sebabnya, kehambaan kami bertahan hingga kini.
Saudari muslimah, berbahagialah dengan takdirmu, niscaya keabadian menghampirimu dengan segala keindahannya.
Saudari muslimah, berbahagialah dengan
keislamanmu, niscaya surga dunia, juga surga akhirat, berkenan menyambutmu…
Wahai Ukhti,, pikirkanlah hal ini…..
Ukhti,, Besarnya kerudungmu..
tidak menjamin sama dengan besarnya semangat jihadmu menuju
ridho Rabbmu, bahkan bisa jadi kerudung besarmu hanya akan di jadikan
sebagai identitasmu saja, supaya bisa mendapat gelar akhwat dan di kagumi oleh
banyak ikhwan, jangan sampai ya ukhti…
Ukhti,, tertutupnya tubuhmu...
Tidak menjamin bisa menutupi aib saudaramu, keluargamu
bahkan diri anti sendiri, coba perhatikan sekejap saja, apakah aib saudaramu,
teman dekatmu bahkan keluargamu sendiri sudah tertutupi, bukankah kebiasaan
buruk seorang perempuan selalu terulang dengan tanpa di sadari melalui
ocehan-ocehan kecil sudah membekas semua aib keluargamu, aib sudaramu, bahkan
aib teman dekatmu melalui lisan manis mu. jangan
sampai ya ukhti…
Ukhti,, lembutnya suaramu..
mungkin selembut sutra bahkan lebih dari pada itu, tapi
akankah kelembutan suara anti sama dengan lembutnya kasihmu pada sauadaramu,
pada anak-anak jalanan, pada fakir miskin dan pada semua orang yang
menginginkan kelembutan dan kasih sayangmu..
(terdiam tanpa kata..)
Ukhti,, lembutnya Parasmu..
tak menjamin selembut hatimu,, akankah hatimu selembut salju yang mudah meleleh dan
mudah terketuk ketika melihat penderitaan orang lain..?? akankah selembut itu
hatimu ataukah sebaliknya hatimu sekeras batu yang ogah dan cuek melihat
ketertindasan orang lain..??
Ukhti,, Rajinnya tilawahmu..
tak menjamin sama
rajinnya dengan shalat malammu, mungkinkah malam-malammu di lewati
dengan rasa rindu menuju Rabbmu dengan bangun di tengah malam dan di temani dengan
butiran-butiran air mata yang jatuh ke tempat sujud mu serta lantunan tilawah
yang tak henti-hentinya berucap membuat setan terbirit-birit lari ketakutan, Atau sebaliknya,, malammu selalu di
selimuti dengan tebalnya selimut setan dan di nina bobokan dengan mimpi-mimpi
dunia bahkan lupa kapan bangun shalat subuh.
(nyampe sini,, air mataku tak tertahan lagii..)
Ukhti,, Cerdasnya dirimu..
tak menjamin bisa, mencerdaskan sesama saudaramu dan
keluargamu, mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmu-ilmunya
seperti yang anti dapatkan, ataukah anti tidak peduli sama sekali akan
kecerdasan temanmu, saudaramu bahkan keluargamu, sehingga membiarkannya begitu
saja sampai mereka jatuh ke dalam lubang yang sangat mengerikan yaitu maksiat.
Ukhti,, cantiknya wajahmu...
tidak menjamin kecantikan hatimu terhadap saudaramu,
temanmu bahkan diri anti sendiri, pernahkah anti menyadari bahwa kecantikan
yang anti punya hanya tiitpan ketika muda, apakah sudah tujuh puluh tahun
kedepan anti masih terlihat cantik..??
(lagi-lagi Cuma bisa bilang,, astagfirullaah...)
Ukhti,, tundukan pandanganmu...
yang jatuh ke bumi tidak menjamin sama dengan tundukan
semangatmu untuk berani menundukan musuh-musuhmu, terlalu banyak musuh yang
akan anti hadapi mulai dari musuh-musuh islam sampai musuh hawa nafsu pribadimu
yang selalu haus dan lapar terhadap perbuatan jahatmu..
Ukhti,, lirikan matamu...
yang menggetarkan jiwa tidak menjamin dapat menggetarkan
hati saudaramu yang senang bermaksiat, coba anti perhatikan dunia sekelilingmu
masih banyak teman, saudara bahkan keluarga anti sendiri belum merasakan
manisnya islam dan iman mereka belum merasakan apa yang anti rasakan, bisa jadi
salah satu dari kleuargamu masih gemar bermaksiat, sanggupkah anti menggetarkan
hati-hati mereka supaya mereka bisa merasakan sama apa yang kamu rasakan yaitu
betapa lezatnya hidup dalam kemulyaan islam..??
Ukhti,, tebalnya kerudungmu...
tidak menjamin setebal imanmu pada sang Khalikmu,, anti adalah salah
satu sasaran setan durjana yang selalu mengintai dari semua penjuru mulai dari
depan belakang atas bawah semua setan mengintaimu, imanmu dalam bahaya, hatimu
dalam ancaman, tidak akan lama lagi imanmu akan terobrak abrik oleh tipuan
setan jika imanmu tidak betul-betul di jaga olehmu, banyak cara yang harus anti
lakukan mulai dari diri sendiri, dari yang paling kecil dan seharusnya di
lakukan sejak dari sekarang, kapan lagi coba…??
Ukhti,, Putihnya kulitmu...
tidak menjamin seputih hatimu terhadap saudaramu, temanmu
bahkan keluargamu sendiri, masih kah hatimu terpelihara dari berbagai penyakit
yang merugikan seperti riya dan ujub, pernahkah anti membanggakan diri ketika
kesuksesan dakwah telah di raih dan merasa diri paling wah, merasa diri paling
aktif, bahkan merasa diri paling cerdas di tas rata-rasat akhwat yang lain,
sekeras itukah haitmu, lalu di manakah beningnya hatimu, dan putihnya cintamu..
Ukhti,, Rutinnya ta’limmu..
tidak menjamin serutin puasa sunah senin kamis yang anti
laksanakan , kejujuran hati tidak bisa di bohongi, kadang semangat fisik begitu
bergelora untuk di laksankan tapi, semangat ruhani tanpa di sadari turun
drastis, puasa yaumul bith pun terlupakan apalagi puasa senin kamis yang di
rasakan terlalu sering dalam seminggu, separah itukah hati anti, makanan fisik
yang anti pikirkan dan ternyata ruhiyah pun butuh stok makanan, kita tidak
pernah memikirkan bagaimana akibatnya kalau ruhiyah kurang gizi..
(lagi-lagi hanya butiran bening itu yang mengalir..)
Ukhti,, manisnya senyummu..
tak menjamin semanis rasa kasihmu terhadap sesamamu, kadang
sikap ketusmu terlalu banyak mengecewakan orang sepanjang jalan yang anti
lewati, sikap ramahmu pada orang anti temui sangat jarang terlihat, bahkan
selalu dan selalu terlihat cuex dan menyebalkan, kalau itu kenyataanya
bagaiamana orang lain akan simpati terhadap dakwah kita., ingat!!! Dakwah tidak
memerlukan anti tapi… antilah yang memerlukan dakwah, kita semua memerlukan
dakwah
Ukhti,, ramahnya sikapmu... tidak menjamin seramah sikapmu terhadap sang
kholikmu, masihkah anti senang bermanjaan dengan Rabbmu dengan shalat duha dan, shalat malammu?
Ukhti…Baik buruk parasmu...
bukanlah satu-satunya jaminan akan sukses masuk dalam surga
rabbmu. maka, tidak usah berbangga diri dengan parasmu yang molek, tapi
berbanggalah ketika iman dan taqwamu sudah betul-betul terasa dan terbukti
dalam hidup sehari-harimu...
Ukhti,, muhasabah yang anti lakukan..
masihkah
terlihat rutin dengan menghitung-hitung kejelekan sikap anti yang di lakukan
siang hari, atau bahkan kata muhasabah itu sudah tidak terlintas lagi dalam
hatimu, sungguh lupa dan sirna tidak ingat sedikitpun apa yang harus di lakukan
sebelum tidur, anti tidur mendengkur begitu saja dan tidak pernah kenal apa itu
muhasabah, kenapa muhasabah tidak di jadikan sebagai moment untuk perbaikan
diri bukankah akhwat yang baik hanya akan mendapatkan ikhwah yang baik...
(astagfirullaah...)
Ukhti,, pernahkah anti bercita-cita...
ingin mendapatkan suami ikhwan yang ideal, wajah yang
manis, badan yang kekar, dengan langkah tegap dan pasti, bukankah apa yang anti
pikirkan sama dengan yang ikhwan pikirkan yaitu ingin mencari istri yang
solehah, kenapa tidak dari sekarang anti mempersiapkan diri menjadi seorang
yang solehah..??
Ukhti,, apakah kebiasaan buruk wanita lain...
masih ada dan
hinggap dalam diri anti, seperti bersikap pemalas dan tak punya tujuan atau
lama-lama nonton tv yang tidak karuan dan hanya akan mengeraskan hati sampai
lupa waktu, lupa Bantu 0rangtua, kapan akan menjadi anak yang birul walidain, kalau memang
itu menjadi-jadi,, sampai kapan..?? mulai kapan anti akan mendapat gelar akhwat solehah..??
Ukhti,, hatimu di jendela dunia..
dirimu menjadi pusat perhatian semua orang, sanggupkah anti
menjaga izzah yang anti punya, atau sebaliknya anti bersikap acuh tak acuh
terhadap penilaian orang lain dan hal itu akan merusak citra akhwat yang lain,
kadang orang lain akan mempunyai persepsi di sama ratakan antara akhwat yang
satu dengan akhwat yang lain, jadi kalo anti sendiri membuat kekeliruan dalam
akhlak maka akan merusak citra akhwat yang lain..
lagi-lagi hanya bisa berucap astagfirullah,,
ya Rabb,, betapa hinanya diri inii..
semoga bisa menjadi bahan renungan untukku,,
untukmu,, dan unuk semua wanita sholehah yang ku cintai karena-Nya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar