Pages

20160121

Pagi

Aku selalu suka pagi. Ada rasa takjub tersendiri, setiap melihat matahari terbit setiap harinya. Mengukir lukisan indah luar biasa yang berbeda di ufuk timur disetiap paginya. Menikmati mentari yang menyapa bumi malu-malu dengan hangatnya sinarnya.

Menikmati pagi itu meberikan kedamaian tersendiri. Mendengar kicau burung bernyanyi, melihat langit yang mulai membiru, awan putih bernuansa oranye karena mentari malu-malu bersembunyi di belakangnya. Merasakan segarnya hawa sejuknya pagi dah hangatnya sinar mentari. Ahh, pagi itu memang luar biasa.

Pagi itu selalu memberikan harapan baru. Pagi itu selalu menawarkan kesempatan yang baru. Pagi itu selalu memberikan semangat baru.

Bersyukurlah karena pagi ini kita masih bisa membuka mata. Bersyukurlah pagi ini masih di beri usia oleh Sang Maha Kuasa. Kita masih diberikan kesempatan untuk berbuat baik kepada sesama, meminta ampun untuk semua dosa-dosa. Dan semoga pagi ini, menjadi pagi yang jauh lebih baik dari pagi-pagi yang sebelumnya. 😊

Jangan lupa bersyukur setiap paginya, InsyaAllah berkah menaungi sepanjang hari. Jangan lupa tersenyum setiap pagi, karena sebuah senyuman memberikan semangat sepanjang hari. Oh ya, jangan lupa sholat dhuha juga, biar Allah juga melancarkan rezeki kita.

Selamat pagii... 😊😊😊

#012116

20160119

Cinta: Memperjuangkan atau Melepaskan

Cinta.
Terkadang sempat berpikir apa itu cinta? Ada apa dengan cinta? Mengapa harus ada cinta? Bagaimana itu cinta? Dan kapan itu disebut cinta?

Pada dasarnya cinta adalah perasaan fitrah yang dimiliki setiap manusia. Baik tua, muda, kaya, miskin, sebaik dan sejahat apapun orangnya, pasti memiliki bibit-bibit cinta dihatinya.

Sebenarnya bagaimana hakikat cinta? Ya, cinta memang tidak harus saling memiliki. Tak sedikit yang merasakan bahwa cinta juga bisa memberikan rasa sakit dan perih di hati. Mengapa bisa begitu? Ya, karena tidak tepat caranya, tidak tepat jalannya, dan tidak tepat pada waktunya.

Cinta itu fitrah. Jila belum mampu membuktikan, tidak usah diucapkan. Simpan saja dia dalam diam. Berdoalah agar diberi kemantapan dan keberanian untuk mengungkapkan. Jika memang sudah mampu mepertanggungjawabkan, maka buktikanlah dengan perbuatan. Ikuti tuntunan islam, temui orangtuanya untuk taarufan, jika jodoh insyaAllah sampe ke walimahan.

Karena pada dasarnya hakikat cinta hanya ada dua, memperjuangkan atau melepaskan. Jika siap maka nikahi, jika belum siap ya sudahi. Karena cinta itu butuh bukti bukan janji.

Meminta menunggu itu bukan pilihan. Jika menunggu adalah sebuah pilihan, maka memilih untuk tidak menunggu adalah jawaban. Karena takdir tidak akan pernah memberi kesempatan. Kesempatan itu kita yang menciptakan, kita yang memutuskan.

Tere liye pernah menulis, hakikat cinta sejati itu adalah melepaskan. Maka lepaskanlah, jika benar itu cinta sejati, maka ada saja jalan yang akan mempertemukan dan mempersatukannya kembali. Jika ia tidak kembali, simpel saja. Itu bukanlah cinta sejati.

Lebih memilih yang mana? Memperjuangkan atau melepaskan? Halalkan atau tinggalkan? Nikahi atau sudahi? Terkadang apa yang baik menurut kita, belum tentu menurut Allah. Buruk menurut kita, belum tentu buruk dimata Allah. So, serahkan saja semuanya pada Allah, karena dia adalah penulis skenario yang paling indah.



Malam dibawah rinai hujan, #011916

20160101

Rejeki ga Kemana

"Kalau rejeki ga bakal kemana". Sering sekali kita mendengarkan kalimat ini. Bahwa pada dasarnya setiap makhluk bernyawa yang hidup di muka bumi ini telah dijamin rezkinya oleh Allah swt.

Contohnya saja seperti cicak. Cicak itu ga bisa terbang, dia hanya bisa merayap. Sedangkan makanannya adalah hewan yg bersayap a.k.a nyamuk. Dari analogi ini, terlihat bahwa nyamuklah yang menghampiri cicak. Cicak tetep harus berusaha degan menjukurkan lidahnya untuk menggapai si nyamuk.

Begitu juga dengan laba-laba. Laba-laba juga ga bisa terbang, tapi makannya yg menghampiri si laba-laba. Laba-laba hanya perlu berusaha untuk membangun sarang untuk menjebak mangsa-mangsanya.

Intinya sih, sebenernya rezeki kita itu deket sekali dengan kita. Rezeki itu ada disekitar kita. Sekarang semuanya tergantung usaha kita. Mau dapet rezeki yang banyak, usahanya juga harus banyak. Karena tanpa usaha, jangan berharap bisa dapet rezeki.

Rezeki itu bukan sesuatu yang turun secara tiba-tiba dan percuma dari langit. Yah, langit memang telah mencatat setiap rezeki makhluknya yang hidup di muka bumi. Tapi tetap satu kata kuncinya "u-s-a-h-a". Berusaha lebih, insyaAllah dapet rezeki yang juga lebih. Tapi jangan lupa, dalam rezeki kita juga ada hak-hak dari mereka yang membutuhkan.

Oh iya, klu dapet rezeki itu jangan lupa di keluarkan zakatnya, sedekahnya. Makin banyak ngeluarin zakat dan sedekah, insyaAllah makin banyak aja itu rezekinya. Rezeki kan emang suka datang dari arah yang gak disangka-sangka.

Seperti kemarin, aku baru aja belanja sepatu. Hopeless nih, kadang suka kalap kalau liad-liad instagram, entah kenapa yg di follow akun-akun olshop semua, hehe. Jadilah sudah keluar duit dengan jumlah sekian dari rekening. Dslam hati mikir, mau ga mau harus mengencangkan ikat pinggang nih (hehe, maap agak lebay sikit). Eh ga tau nya pas pulang kerja dateng aja tuh kakak sepupu yg kemaren bantuin jualan jilbab ngasih duit, alhamdulillaah jilbabnya laku, katanya begitu. Mendadak senyum lebar donk yaa, alhamdulillaah ternyata rejeki ga kemana. Balik lagi deh tu duit modal beli sepatu :D.

Disitu kadang baru terasanya, kadang yang kita keluarkan seberapa, ternyata Allah ganti dengan berlipat ganda.

Kadang kita juga suka lupa, bahwa rezeki itu ga cuma berupa harta bneda atau materi semata. Kesehatan, itu juga merupakan rezeki. Memiliki sahabat-sahabat yang baik, dipertemukan degan orang-orang yang baik, sholeh dan sholehah, itu juga rezeki.  Kalau mau di hitung-hitung ternyata Allah kasih rezeki itu dari mana aja, dari pintu mana saja. Kitanya aja yang kadang suka lupa bersyukur dan lebih serinnya kufur.

Mulai sekarang, kalau mau ngeliat itu jangan keseringan ngeliat keatas, lebih seringlah melihat kebawah. Senantiasa bersyukur sama Allah, berprasangka baik sama Allah, jangan lupa juga infak dan sedekah. InsyaAllah, Allah akan ganti dengan rezeki yang tak terukur jumlah dan nilainya (: Alhamdulillaah.