Jangan Jatuh Cinta,, tapi Bangun Cinta...
Sebenarnya, sejak pertama nasyid ini launching, walaupun belum pernah dengar, tapi aku punya keyakinan kalau nasyid ini pastii bagus dan punya makna yang dalem.. (hehee.. sedalam apa yak..??)
Sebenarnya, sejak pertama nasyid ini launching, walaupun belum pernah dengar, tapi aku punya keyakinan kalau nasyid ini pastii bagus dan punya makna yang dalem.. (hehee.. sedalam apa yak..??)
Dan finally, setelah mendengar dan akhirnya punya itu nasyid, emang
bener-bener enak di denger, enak dinyanyiin juga, dan memberikan motivasi serta
penguatan pribadi buat aku. nah, ini ni lirik lagunya:
*kawan, suatu ketika mungkin kita
pernah jatuh hati.. memendam rasa atau suka pada seseorang yang kita kagumi..
namun banyak sekali yang salah mengekspresikan cintanya.. hingga ia terperdaya dengan cintanya..
Sahabatku, marilah kita
alihkan energi cinta kita, bukan untuk melihat, bukan hanya untuk memikirkan
bahwa dirinyalah yang terbaik bagi kita.. namun untuk mepersiapkan,, sehingga
jika suatu saat kelak Allah telah berikan pada kita, satu yang tepat untuk diri kita,, kita akan
komitmen dengan dirinya..
Sahabatku, para
pecinta sejati bukanlah ia yang mengumbar-ngumbar pesona cintanya.. namun para
pecinta sejati adalah ia yang siap untuk komitmen,, memberikan cintanya hanya
untuk yang halal bagi dirinya..
Sahabatku, mari kita
bangun cinta.. hingga cinta kekal sampai di surga..
Di sini pernah ada
rasa simpati,,
Di sini pernah ada rasa menggagumi,,
Rasa ingin memilikimu,,
Memasukkanmu ke dalam hati ini..
Menjadi penghuni..
Di sini pernah ada rasa menggagumi,,
Rasa ingin memilikimu,,
Memasukkanmu ke dalam hati ini..
Menjadi penghuni..
Mencoba berlindung di balik fitrahnya hati,,
Untuk mencari pembenaran diri...
Namun Ternyata semua hanya permainan nafsu,,
Untuk memburu cinta yang semu..
Aku Tertipu...
Tuhanku,, berikanku cinta yang Kau titipkan..
Bukan cinta yang pernah ku tanam..
Aku ingin rasa cinta ini,,
Masih menjadi cinta perawan..
Cinta yang hanya aku berikan,,
Saat ijab qabul telah tertunaikan..
Tuhanku,, berikanku cinta yang Kau titipkan..
Bukan cinta yang pernah ku tanam..
Sekarang serasa menemukan sebuah
pendukung atas suatu keputusan yang telah aku buat sebelumnya. Bahwa memang
lebih baik untuk membangun cinta daripada harus jatuh cinta. Kalau dianalagikan ya, jatuh itu kan tidak enak. Yang namanya jatuh itu pasti sakit. Memang sih, kalau kita
jatuh kita masih bisa bangkit, tapi ada berapa banyak yang setelah jatuh tapi
tidak bisa bangkit lagi..??
Hhmm.. kalau ngomongin cinta itu emang
susah ya,, soalnya cinta itu kan abstrak.. dan aku juga ga mau terlalu gimana
gitu ngomongin cinta, ya secara aku juga tidak punya banyak pengalaman di
dalamnya. Mungkin disuatu ketika, aku merasa itu cinta. Apakah ini yang namanya
jatuh cinta..?? benarkah bahwa yang aku rasakan itu cinta..??
Uuppzz.. tapi setelah dipikir-pikir,
bener juga kali sama apa yang nasyid itu bilang, mungkin itu hanyalah rasa simpati, rasa mengagumi.. memang kita ingin memiliki, tapi kebanyakan orang
pengen memiliki tapi tidak dengan cara yang tepat, atau tepatnya lebih
menyalahi kodrat.. hehee..
Yaa.. mencoba berlindung dari fitrahnya
hati.. (kan katanya cinta itu fitrah, wajar, dan manusiawi..) untuk mencari
suatu pembenaran diri, tapi setelah dikaji-kaji lagi, ternyata itu hanya
permainan nafsu untuk mencari cinta yang semu..
Karena pada hakikatnya cinta itu tidak
untuk menyakiti, tapi melindungi.. cinta itu tidak akan bikin kita galau.. (ini
ni,, penyakit zaman sekaraang,, pada galau semuanya... dari yang muda sampe
yang tua.. heran juga dibuatnya..).
Tapi coba jika dibandingkan dengan membangun
cinta..?? sesuatu yang dibangun itu, apalagi jika pondasinya kuat, bukankah
nantinya akan dapat berdiri sebuah bangunan yang kokoh luar biasa..?? dan aku
rasa membangun cinta itu jauh lebih mudah daripada harus jatuh cinta. Membangun
cinta itu lebih realistis daripada jatuh cinta. Saat menmbangun cinta,
setidaknya kita sudah punya surat izin dulu untuk mendirikan bangunannya, ya
gak..?? kalau sudah punya izin toh, InsyaAllah semua pihak akan meridhoi, semua
urusan di perlancar, dan mengakkan bangunan itupun dapat dilaksanakan dengan
lancar dan cepat tanpa hambatan. Tentu saja surat izin membangun disini
maksudnya surat nikah, hehee..
Tapi terkadang aku berpikir juga, apa
bener ya membangun cinta itu gampang?? *takut kegigit lidah sendiri*. Tapi logikanya,
jika itu cinta yang di dasarkan pada cintaNya pemilik Cinta, aku pikir kenapa
tidak mungkin..?? toh, sang Pemilik Cinta itu sendiri yang akan
menumbuhkannya.. Dia yang nanti akan membantu memupuknya dan menyiraminya..
ysng penting itu “keyakinan” .
Yaa.. aku disini masih menjaga benih
cinta yang telah Ia titipkan di hatiku.. aku belum berani untuk menyemaikan
bibitnya, karena aku takut ia tumbuh tidak di tempat yang tepat.. bukan di
tanah yang subur.. Cinta yang akan aku semaikan, Cinta yang akan aku berikan,
Cinta yang akan aku rawat dan tanam dengan baik, setelah Ijab Qabul itu
terucapkan, ya.. hanya untuknya yang nanti telah dihalalkan untukku.. untuknya
yang akan menjadi penyempurna separuh dienku.. untuknya yang akan menjadi imam
dunia akhiratku, insyaAllah..
Setidaknya Reff dari nasyid itu kembali
menjadi doa untukku,
Ya Allah,, berikanlah aku cinta yang Kau
titipkan..
Bukan Cinta yang pernah, sedang atau akan
aku tanam..
*dan semoga Ia tetap mengistiqomahkan hatiku
hingga nanti saat yang indah itu tiba.. karena aku sangat mempercayai bahwa Dia
punya rencana yang jauh lebih indah untuk hidupku, dibanding rencana yang telah
aku rancang sendiri..
Karena aku belum tentu menikahi seseorang
yang aku cintai..
*makanya gak mau main cinta-cintaan
dulu..
Tapi InsyaAllah,, aku akan mencintai
seseorang yang aku nikahi sepenuhnya, setulusnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar