Should I tell you everything that I feel?
Bukan tidak ingin, namun rasanya belum pantas saja. Biarkan hanya aku yang merasakannya. Biarkanlah saat ini hanya Dia yang bisa mengetahui dengan pasti apa yang aku rasakan sebenarnya.
Haruskah setiap kebahagiaan diekspresikan dengan sebuah senyuman? Haruskah setiap kesedihan diekspresikan dengan tetesan air mata? Dan haruskah setiap kemarahan diekspresikan dengan wajah merah membara menahan amarah? Dan mengekspresikan kekecewaan dengan rona wajah yg lesu dan sayu?
Tidak, tidak semuanya harus begitu. Tidak semuanya yang menurutku kamu harus tahu. Karena memberitahu pun sebenarnya tidak banyak membantu. Toh apa yang kita rasakan hanya kita sendirilah yang bisa memastikan. Nimati dan biarkan ia mengalir dijmajinasinya.
Kita semua berbeda dan tidak sama. Aku bukanlah orang yang terbuka dan bisa dengan mudahnya mengekspresikan semua yang kurasakan. Biarlah ia dengan rapi ku susun dan kusimpan dalam diam. Hingga nanti waktu mengizinkan aku meluapkan semuanya. Ya, semuanya, tak akan ada lagi yang terpendam. Semua akan aku ceritakan dan tak ada lagi yg perlu disembunyikan. Nanti, jika waktu telah merangkai ikatan dalam kesucian.
Maaf tidak sekarang. Biarkanlah aku begini. Menikmati ini sendiri. Karena memang belum waktunya untuk berbagi, dan masih ingin tetap menjaga hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar