Pages

Tampilkan postingan dengan label inspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label inspirasi. Tampilkan semua postingan

20160317

Having Mood or Being Mood

Copy dr grup WA,
Semoga bermnafaat, kembali ke intinya, bahwa bahagia itu sederhana(:



KISAH (NYATA) DI BALIK RASYAD FOUNDATION

Anak kecil ini hebat, namanya Rasyad asal Kuwait, usia 7 tahun, putera tunggal milyuner Kuwait.

Saat itu ia terbaring di rumah sakit, 23 hari diopname tanpa di-temani papa mamanya yang kebetulan sibuk dengan pekerjaannya.

Hari ke-23, papa mamanya datang menjenguk dan meminta maaf karena tak sempat mendampinginya.
Papa mamanya menghiburnya sambil berkata, "Papa mama sibuk untuk mempersiapkan masa depanmu sayang."
Papa mamanya menunjukkan foto2 proyek dan rumah yang tengah dibangunnya untuk dirinya kelak, disamping rumah yang tengah di tempatinya sekarang.

Anak ini tersenyum dan bertanya,
"Siapa yang bisa menjamin hari esok saya masih hidup, papaku dan mamaku?
Siapa yang menjamin semua yang papa mama miliki saat ini adalah untukku?
Dan apa manfaat semua yang papa mama miliki apabila nanti tak ditempati?"

Anak yang baru sekolah di kelas SD ini pun akhirnya menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan  senyuman yang betul2 "memukul" hati orangtuanya.
Apa yang terjadi pada orangtuanya selepas wafatnya ananda tercintanya merupakan kisah yang tak kalah mengharukan.

Setelah anak kecil itu dikuburkan, rumah tangga menjadi senyap, sesekali terdengar isak tangis, tangis kesedihan bercampur penyesalan. Kesedihan mendalam memang seringkali ditandai dengan diam, walau tak jarang juga ditandai dengan teriakan umpatan kesedihan atau jeritan duka.

Hari2 berlalu dengan evaluasi kehidupan pasangan ini. Sayangnya, evaluasi yang dilakukan bukan didasarkan pada kedewasaan pikir dan ke-matangan emosi.

Si suami menyalahkan si istri yang ikut2-an berkarir sehinga melupakan tugas utama seorang ibu yang menjadi "taman surga" bagi anaknya.

Si istri menyalahkan suami yang setiap hari bicaranya hanya soal duit, duit dan duit.

Pertengkaran pun memuncak, si suami menyebutkan kata cerai untuk nya.

Si istri menjerit dan membanting semua yang ada di sekitarnya, termasuk foto keluarga yang ada di sampingnya.

Foto itu adalah foto dirinya, suaminya dan anaknya yang sedang tersenyum di suatu taman yang pernah dikunjunginya.
Foto itu baru saja dipasang satu bulan sebelum Rasyad sang anak masuk rumah sakit.

Foto itu dilemparkan, kacanya pecah berserakan, sebagian mengenai wajah sang suami.
Tak sengaja, di balik foto itu ada tulisan anaknya, berbunyi,
"Mama Papa, semoga kita bertiga senantiasa menyatu sampai di akhirat kelak."

Suami istri ini akhirnya terdiam, lama saling memandang, akhirnya terlarut dalam tangisan jiwa yang mendalam.
Merekapun saling mendekat, kemudian saling merangkul. Suaminya berbisik, "Kita tidak boleh berpisah. Kita harus bersatu selalu, dengan anak kita, sampai ajal menjemput kelak."

Setelah mereka rujuk, ada perubahan mendasar dalam kehidupan mereka. Perubahan yang secara tiba2 karena suatu peristiwa luar biasa yang menyentuh diri sehingga menjadi landasan pacu titik balik kehidupan dalam psikologi disebut dengan epifani.

Konsep kehidupannya yang awalnya adalah kerja, kerja dan kerja berubah menjadi ibadah, ibadah dan kerja.

Sejak saat itu definisi hidupnya berubah dari "having mood" menjadi "being mood".
Having mood adalah perasaan bangga karena memiliki walau tidak bisa menikmati dan memanfaatkan. Sementara being mood adalah merasa bangga dan bersyukur dengan apa yang dijalani walau tak banyak yang dia miliki.

Orang yang punya 10 mobil, tapi yang digunakan hanya satu saja. Merasa nyaman dan gengsi dengan kepemilikannya itu padahal tidak digunakannya, maka ia terjangkit penyakit "having mood."

Sementara yang tidak punya mobil, tapi bisa menikmati hari2-nya walaupun dengan naik kendaraan umum, maka ia tipe orang bahagia dengan "being mood."

Kita termasuk yang mana..?

Orang tua Rasyad ini kemudian mewakafkan beberapa rumah dan cottage yang dimilikinya untuk  menjadi pusat kegiatan agama yang diberi nama Rasyad Foundation.

Semoga kita dapat menghargai anak2 kita sebagai anugerah dan menjadi
anugerah bagi yang lainnya.

Mari kita melawati hari kita dengan sederhana dan bersyukur.

20160203

ANAK SUKSES? BERMULA DARI BANGUN PAGI (TIPS PARENTING)

By Bendri Jaisyurrahman

1| Perbaikan kualitas generasi selayaknya dimulai dgn kebiasaan bangun di pagi hari. Sebab generasi unggul bermula dari pagi yg masygul (sibuk)

2| Kebiasaan bangun pagi hendaklah dimulai dari usia dini. Peran Ayah amat dinanti. Ayah yg peduli tak abai dalam urusan bangun pagi buah hati

3| Jika anak terbiasa bangun siang. Maka keberkahan hidup melayang. Aktivitas ruhani menjadi jarang. Perilaku menjadi jalang

4| Mulailah dengan malam yang berkualitas. Anak tidak terjaga di ambang batas. Harus buat peraturan tegas. Kapan terjaga dan kapan pulas

5| Sehabis isya jangan ada aktivitas fisik berlebihan. Upayakan aktivitas yang menenangkan. Membaca atau bercerita yg berkesan

6| Biasakan berbagi perasaan. Mulai dengan cerita aktivitas harian. Evaluasi jika ada yang tidak berkenan. Sekaligus sarana pengajaran

7| Buat kesepakatan bangun jam berapa. Lantas anak mau dibangunkan bagaimana. Jadikan ini sebagai modal membangunkan di pagi harinya

8. Tutuplah aktivitas malam dengan dengarkan tilawah. Agar anak tidur membawa kalimat Allah Pemberi Rahmah. Terekam dalam memorinya sepanjang hayah

9| Pagi pun datang. Jalankan kesepakatan yang dibuat sebelum tidur menjelang. Bangunkan anak penuh kasih sayang. Bangunkan dengan cara yg ia bilang

10| Jika anak menolak tuk beranjak, ingatkan akan kesepakatan semalam. Anak siap terima konsekuensi tanpa diancam. Batasi kesenangan yg ia idam

11| Bangunkan anak dengan kalimat Ilahi. Agar paginya diberkahi. Jika perlu adzan di telinga kanan dan kiri. Bisikan dengan lembut tembus ke hati

12| Jika ia segera bangun, jangan lupa apresiasi. Hadiahi dengan doa dan kecupan di pipi. Tak lupa bertanya tentang mimpi. Anak butuh transisi

13| Jika anak telah terjaga, siapkan aktivitas olah jiwa dan raga. Agar fisik anak bergerak tak kembali ke kasur yg menggoda. Mudah-mudahan jadi pola

14| Jalankan pola ini minimal 2 pekan. Agar lama-lama jadi kebiasaan. InsyaAllah anak
[2/3, 13:49] ‪+62 813-7136-3291‬: 14| Jalankan pola ini minimal 2 pekan. Agar lama-lama jadi kebiasaan. InsyaAllah anak bangun pagi dengan kesadaran. Sebab tubuhnya telah menyesuaikan

15| Jika ayah tak sempat membangunkan, karena harus segera ke kantor kejar setoran, mintalah ibu berganti peran. Agar anak tak merasa diabaikan

16| Jangan sampai anak tumbuh remaja, punya kebiasaan yang tidak mulia. Bangun pagi selalu tertunda. Sholat shubuh di waktu dhuha. Banyak melamun tak ada guna

17| Jika terlanjur anak bangun kesiangan. Buatlah rencana bersama pasangan. Konsisten dan tidak saling menyalahkan. Fokus kepada upaya perbaikan

18| Sebelum terlambat, segera bertindak cepat. Agar masa depan anak selamat. Fokuslah kepada perbaikan pola tidur yg sehat

19| Jika anak terbiasa bangun pagi sedari dini, itu ciri anak berprestasi. Tak mudah dipengaruhi berbagai pergaulan yg tidak islami

20| So, tunggu apalagi. Jangan cuma bisa marah dan mencaci. Segera bertindak untuk buah hati. Fokuslah kepada bangun pagi.

20111124

hikmah di balik "Breaking Dawn"




hikmah di balik film "Breaking Dawn"..?? emaaang ada yaa..?? ada donk.. hahahaa.. ketahuan banget abis nontonnya ya.. hihihii.. jadi malu..,, tapi bener lo.. dibalik film yang katanya kontroversi banget itu,, yang katanya mungkin gak bakalan di putar di indonesia,, walaupun ternyata akhirnya diputar juga.. ADA HIKMAH yang bisa diambil di balik itu semua..

eiiits.. bukan hikmah beruntungnya keluarga vampir itu berteman dengan manusia serigala lo.. tapi nii yaa,, kalau menurut aku,, ada dua hal yang dominan,, yang bisa di ambil hikmahnya di film inii..
adegan pertama adalah pernikahan antara edward dan bella..,, ya setelah menikah,, awalnya mah romantiis bangeet.. bahagialaah ceritanyaa.. ehh,, ternyata.. baru beberapa minggu.. mulai deh tuh.. muncul ketidak cocokan ini dan itu.. so,, hikmah pertamnya adalah: "menikah itu memang indah..,, tapi penuh tantangan".. ya seperti orangtua-orangtua kita bilang,, menikah itu ibarat mengarungi samudra kehidupan.. yang tak selamanya akan adem ayem saja.. badai itu bisa datang kapan saja dan dapat membuat kapal rumah tangga itu menjadi karam.. *hadeeeh.. kaya udah pengalaman aja aku inii..

membuatku jadi berpikir.. iya ya,, ternyata menikah itu tak hanya indahnya saja.. banyak sukarnyaa juga.. *kembali memperbaiki persepsi dan khayalan tentang pernikahan*
hahaha... buad kamu juga.. perbaiki deh itu maindset dari sekarang.. persiapkan mental dengan matang.. jadii,, kalau ada masalah dikiit... jangan ujung-ujungnya minta cerai ya.. selesaiin dan bicarain dulu deh itu ma pasangan masing-masing dengan kepala dingin.. (sok bijak dan sok tau banget deh!!)

hikmah yang kedua adalah,, betapa bener-bener besar cinta seorang ibu itu terhadap anaknya.. bayangiin aja,, saat Bella mengetahui bahwa dirinya hamiil,, dan mengandung anaknya edward alias kata anaknya vampir,, yang jelas-jelas bisa membunuhnya,, namun ia sangat sengan saat mengetahui dirinya hamil.. dan memutuskan untuk tetap mepertahankan bayinya itu,, walaupun akibatnya dia harus mati. ya bayangin aja,, secara yang dikandungnya anak vampir,,  ya jelas aja darahnya si bella itu yang jadi makanan anaknya.. but dia kekeh banget mempertahankan kehamilannya.. karena menurutnya itu adalah sesuatu yang amzing,, sesuatu yang luar biasa.. yah,, betapa besar ya cinta seorang ibu itu kepada anak-anaknya..


20111123

become a mother or a worker mom..??



mengapa diberi judul become a mother or a worker mom..?? karena tiba-tiba terpikir dan teringat kembali akan pelajaran Psikologi Perkembangan Anak USia Dini hari selasa kemarin,, dimana dibahas bahwa hanya 27% anak-anak yang merasa terpuaskan kasih sayangnya dar ibu-ibu yang bekerja... sisanya sudah di pasrikan tidak terpuaskan,, eh,, tau sama tau aja kali ya..

hhmm... berhubung aku adalah seorang wanita,, dan tentu aja sebagai perempuan yg normal,, aku ingin menjadi seorang ibu.. nah,, sekarang jadi bimbang ketika dihadapkan pada pilihan,, hanya menjadi seorang ibu sajakah,, atau menjadi ibu yang bekerja..?? sayang juga rasanya ijazah yang di dapat nanti tidak digunakan sebaik-baiknya..